Rapat Koordinasi Persiapan PBAK: PJJ SPI Siap Bersinergi Bersama Sukseskan PBAK 2025

Cirebon – Dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026, UPT PJJ UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Rapat Koordinasi Persiapan PBAK PJJ pada Jumat, 8 Agustus 2025. Rapat ini dihadiri oleh Kepala UPT PJJ, Muslihudin, M.Ag., Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan serta perwakilan HMJ dan staf pengelola program.

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk mahasiswa Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 25–26 Agustus 2025, menggunakan moda tunggal secara daring melalui Zoom. Sesuai arahan, kegiatan pembukaan PBAK akan dilaksanakan secara serentak dengan mahasiswa reguler, menandai sinergi antar moda pendidikan di lingkungan UIN Siber Syekh Nurjati.

Kepala UPT PJJ, Muslihudin, menekankan bahwa PBAK wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru PJJ sebagai bagian dari proses awal adaptasi terhadap sistem pembelajaran daring. “PBAK tidak hanya sebagai formalitas, tetapi menjadi bekal penting untuk menyesuaikan diri dengan ekosistem digital kampus,” ujarnya. Sertifikat keikutsertaan juga akan menjadi persyaratan akademik lanjutan seperti ujian komprehensif.

Adapun materi PBAK tahun ini difokuskan pada penguatan karakter khas PJJ, seperti:

  • Literasi Learning Management System (LMS)
  • Moderasi Beragama
  • Ekoteologi
  • Etika Komunikasi Akademik
  • Pengelolaan Pembelajaran Daring
  • Pemanfaatan Perpustakaan Digital

PBAK akan berlangsung dengan skema hari pertama untuk pembukaan dan pengenalan prodi, serta hari kedua difokuskan pada penguatan literasi digital dan akademik. Agenda pengenalan LMS, pustikom, keuangan, dan layanan kampus menjadi sorotan utama untuk memastikan mahasiswa mampu mengakses seluruh layanan daring yang tersedia.

Ketua Jurusan PJJ PAI, Zakky, menambahkan bahwa pengenalan prodi dan tim dosen masing-masing perlu dilakukan secara interaktif. Selain itu, tim perpustakaan UIN juga akan dilibatkan untuk memberikan sosialisasi terkait akses dan pemanfaatan perpustakaan digital, termasuk sistem peminjaman dan pengembalian buku secara daring.

Rapat ini juga membahas pentingnya sosialisasi prosedur pengajuan cuti dan berhenti kuliah, guna menghindari kesalahpahaman administratif yang dapat berujung pada beban biaya ganda. “Kami menemukan kasus mahasiswa yang mengajukan cuti tanpa prosedur jelas sehingga tagihan tetap berjalan. Ini perlu dicegah melalui sosialisasi dalam PBAK,” ungkap Zakky.

Menariknya, moderator dalam sesi PBAK akan melibatkan perwakilan mahasiswa dari setiap jurusan sebagai bentuk keterlibatan aktif mahasiswa sejak awal.

Sebagai penutup, UPT PJJ mendorong seluruh unsur kepanitiaan dan dosen untuk turut serta menyukseskan kegiatan PBAK sebagai bagian dari soft landing mahasiswa baru ke dunia akademik digital. Berita acara kegiatan dan pemantauan SK juga menjadi perhatian demi dokumentasi dan evaluasi keberlanjutan program.

Scroll to Top